BPD BEKASI GBI – Walau terbilang baru, BPD Bekasi GBI telah menunjukkan kinerja yang terbilang tinggi dan patut diapresiasi. Semuanya tak lepas dari sosok Pdt. Sahala Nainggolan, M.Th. Sejak terpilih sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Bekasi Gereja Bethel Indonesia dalam Sidang Majelis Daerah IV BPD Bekasi GBI pada tanggal 21 April 2018, Gembala GBI Kasih Karunia Kota Harapan Indah ini mampu dan dapat menunjukkan kualitas leadershipnya yang mumpuni.
Ketua BPD Bekasi GBI Pdt. Sahala nainggolan, M.Th bersama Istri Pdm. Hana Christina
Ketua BPD Bekasi GBI saat memimpin Sidang Majelis Daerah Khusus tahun 2022
Pembenahan demi pembenahan pun dilakukan untuk BPD Bekasi GBI yang lebih baik. Penguatan di bidang organisasi menjadi langkah prioritas yang dilakukan. Karena menurut Ketua BPD Bekasi GBI periode 2018-2022 ini, sebuah organisasi bisa mencapai puncak sukses jika didukung oleh internal tim yang solid. Menurutnya, suatu organisasi ibaratnya merupakan team work yang besar. Bila team work tersebut sehat, maka kerja sama untuk meraih target yang telah ditetapkan bisa berjalan secara optimal. Sebaliknya bila team work belum kompak, maka target akan terasa berat untuk direalisasikan.
Guna mencapai hal tersebut, beberapa langkah dilakukan oleh BPD Bekasi GBI. Langkah awal adalah pelatihan dan pembinaan Staf. Ini dilakukan untuk memberikan pelatihan dan pembinaan kepada staf BPD Bekasi dan Perwil yang membantu mereka memahami visi dan misi dan bagaimana memajukan organisasi.
Dalam konteks ini, Pdt. Sahala Nainggolan sangat menekankan sikap yang “SIAP” kepada seluruh staf BPD Bekasi. Hal ini disampaikannya saat pembekalan Staf BPD sebelum dilantik.
“Organisasi ini perlu dikerjakan bersama-sama denga sikap yang “SIAP”, yaitu: Semangat, Informatif/Inovatif/Integritas, Akuntabel dan Profesional. Semua staf BPD Bekasi GBI yang diberikan tugas untuk hal yang dimaksud diatas, harus betul-betul menjadikan hal ini (Sikap SIAP) sebagai skala prioritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya ,” tegas Nainggolan saat itu (04/09/2018) di GBI Kasih Karunia Harapan Indah Bekasi.
Pdt. Sahala Nainggolan saat memimpin Rapat Kerja BPD Bekasi GBI
Langkah selanjutnya adalah membangun komunikasi yang efektif. Tujuannya, dengan komunikasi yang efektif antar Staf dan pengurus Perwil, akan membantu menjaga kohesi dan menciptakan lingkungan pelayanan yang positif.
“Salah satu bentuk membangun komunikasi yang efektif diantara Staf BPD dan Perwil adalah dengan membuat WA Grup khusus Staf BPD dan Perwil,” ungkap Pdt. Stefanus H. Karsten, S.Th Sekretaris BPD Bekasi GBI.
Selanjutnya BPD Bekasi melakukan pengembangan program dan kegiatan yang mengarah pada penguatan organisasi dan penyebarluasan misi gereja. Dengan adanya program dan kegiatan yang menarik dan menantang sangat membantu memotivasi setiap pengurus untuk bekerja maksimal bahkan terus membangun komunitas.
Rapat Kerja dan Evaluasi berbagai kegiatan di Kantor BPD Bekasi GBI
Berikutnya Pembentukan Tim Kode Etik untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi pejabat: Pembentukan tim yang berfokus pada etika seorang hamba Tuhan akan membantu memperkuat kerjasama antar pelayan/hamba Tuhan dan memastikan bahwa semua tugas di BPD Bekasi terselesaikan dengan baik.
Langkah selanjtunya Pembentukan Jaringan, Kemitraan dan Kerjasama serta Koordinasi: Membangun jaringan dan kerjasama dengan organisasi lain, baik dalam maupun luar gereja, akan membantu memperkuat posisi dan pengaruh organisasi. Menjaga kerja sama dan koordinasi dengan gereja-gereja lain dan organisasi-organisasi lain untuk memastikan konsistensi dan efektifitas dalam melakukan tugas dan tugas.
Kegiatan-kegiatan Pelmas seperti bakti sosial pengobatan gratis, pemberian vaksinasi Covid-19, donor darah yang kesemuanya merupakan bagian dari Kerjasama, baik dengan lembaga lain maupun pemerintah Kota Bekasi. Hal ini merupakan bukti BPD Bekasi yang terus membangun jaringan, kemitraan dan Kerjasama serta koordinasi.
Hal lainnya adalah Evaluasi Berkala dan Monitoring: Melakukan evaluasi berkala terhadap kegiatan dan program sangat membantu menentukan apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan, serta membuat laporan yang sistematis dan menyeluruh. Rapat-rapat koordinasi melalui platform zoom meeting bahkan onsite antara Ketua BPD bersama Staf dan pengurus Perwil tak pelak selalu dilakukan untuk evaluasi berbagai kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan.
Bantuan BPD Bekasi untuk Gereja-gereja Perintisan
Step berikutnya, Pendanaan yang berkelanjutan: Memastikan bahwa ada sumber pendanaan yang stabil dan berkelanjutan akan membantu memastikan bahwa organisasi dapat beroperasi dengan efisien dan memfokuskan pada visinya.
Tak kalah pentingnya adalah Peningkatan Partisipasi Staf BPD dan Perwil dan Penyediaan Sumber Daya demi peningkatan kualitas pelayanan dan program: Hal ini dilakukan untuk menggalakkan dan mendorong partisipasi aktif hamba-hamba Tuhan, para pejabat dan jemaat GBI dalam setiap kegiatan dan tugas organisasi. Tidak sampai disitu saja, semuanya harus dibarengi dengan memberikan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk melaksanakan tugas dan tugasnya.
Dan terakhir adalah Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi tentang tugas, tanggung jawab, dan visi misi organisasi sinode gereja. Hadirnya website BPD Bekasi GBI menjadi ujung tombak sosialisasi dan edukasi.
Ketua Umum BPP Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham saat meresmikan Kantor BPD Bekasi GBI
Diungkap oleh Sekretaris BPD, terkait penguatan organisasi BPD Bekasi dalam periode yang berjalan telah melakukan antara lain: Penjangkauan jemaat dan pejabat lebih terkoordinasikan; Regenerasi kepemimpinan dimulai dari Perwil (Dipersiapkan para pemimpin dari tiap perwil yang siap jadi pemimpin di kemudian hari; Memberi dukungan nyata demi terciptanya soliditas kepengurusan di Perwil (Menolong membantu soliditas kepengurusan di tiap perwil dan BPD); Menjangkau lebih dekat dengan Gereja lokal yang menjadi kebutuhan Gereja lokal; Membangun sistem keuangan yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan melalui satu pintu; Penanaman Gereja baru mampu di jangkau dengan pemetaan di tiap perwil; dan, Melakukan bantuan kepada perintis Gereja baru yang belum ada GBI di wilayah perumahannya.
Foto bersama Ketua BPD bersama Staf BPD Bekasi GBI saat SMD Khusus 2022
Keberhasilan dan pencapaian BPD Bekasi GBI yang lebih baik diakui oleh Pdt. Eko Itnawanto. Sebagai Ketua Perwil 3 Utara, secara gamblang Eko Itnawanto mengakui berbagai pencapaian BPD Bekasi GBI dibawah pimpinan Pdt. Dr. Sahala Nainggolan, M.Th.
“Berbicara tentang pencapaian-pencapaian yang berhasil dicapai oleh BPD GBI Bekasi selama periode kepemimpinan bpk. Pdt. Dr. Sahala Nainggolan, M.Pdk. bersama dengan para wakil dan stafnya. Kita dapat menyaksikan secara khasat mata apa saja yang berhasil beliau laksanakan bersama staff dengan luar biasa bersama Kristus,” terangnya.
“Sejak Ketua BPD GBI BEKASI dipimpin oleh Bapak Pdt. Dr. Sahala Nainggolan, pengelolaan pejabat dan jemaat terasa jauh lebih terkoordinir dan terkelola dengan lebih baik lagi. Hal ini jelas dapat dirasakan secara nyata baik oleh para pejabat maupun jemaat itu sendiri,” terangnya lagi.
Lebih lanjut Eko Itnawanto mengakui bahwa regenerasi kepemimpinan yang dimulai dari Perwil sangat terasa dalam kepengurusan BPD Bekasi GBI pimpinan Pdt. Sahala Nainggolan.
“Ini terbukti dengan mandat yang diberikan oleh Ketua BPD Bekasi GBI kepada kami Ketua Perwil dengan memberi kepercayaan dan wewenang penuh untuk menentukan staff dalam rangka melaksanakan tugasnya dalam mengelola pejabat serta jemaat di wilayahnya masing-masing. Para Ketua Perwakilan Wilayah (Perwil) ini tidak hanya ditugaskan sebagai Ketua atau Pemimpin Wilayah, akan tetapi mereka juga dipersiapkan sebagai calon pemimpin yang siap menjadi pemimpin di kemudian hari,” ujarnya.
Terkait pengelolaan keuangan, Ketua Perwil 3 Utara ini juga mengakui transparansi keuangan melalui satu pintu serta sistem keuangan yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Dalam rangka mengelola serta memanfaatkan keuangan yang diterima sebagai masukan atau penerimaan yang diperoleh dari berbagai sumber. Ketua BPD, bpk. Dr. Sahala Nainggolan membangun sistem keuangan yang aman dan dapat dipertanggungjawabkan melalui satu pintu. Yang mana dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan, Ketua BPD Bekasi GBI mengangkat seorang bendahara yang kredibel dan mumpuni dalam mengelola keuangan. Bendahara tidak bekerja seorang diri, karena dibantu oleh seorang kasier dan pemegang pembukuan. Sehingga segala bentuk penerimaan dan pengeluaran dibukukan secara rapih dan terperinci dengan baik,” ungkap Pdt. Eko Itnawanto.
“Sebagai seorang ketua BPD GBI BEKASI, bpk. Pdt. Dr. Sahala Nainggolan dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin yang berhasil membentuk atau membuat sistem managerial yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan Gereja di Bekasi yang semi Metropolitan. Di mana semua itu tampak dari berbagai divisi atau komisi yang beliau bentuk. Berbagai komisi ini merupakan komponen kerja yang sangat dibutuhkan kehadiran dan karyanya oleh setiap Gereja yang ada,” ungkapnya lagi.
Saat Natal bersama BPD Bekasi GBI bersama Gembala Jemaat dan pasangannya
Dari apa yang dilakukan ini, Ketua BPD Bekasi GBI, Pdt. Sahala Nainggolan, M.Th selalu menitip pesan ke bapa-annya agar semua kegiatan ini harus dilakukan dengan sikap terbuka dan saling bekerja sama, dan harus didasarkan pada nilai-nilai kekristenan seperti keadilan dan kasih serta berfokus pada Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Ketum BPP GBI Apresiasi Kinerja BPD Bekasi GBI
Ketum BPP GBI saat diwawancarai Ketua Bidang Media dan Komunikasi
Sementara itu, terkait berbagai pencapaian BPD Bekasi GBI, Ketua BPP GBI Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham, saat diwawancarai Bidang Media di Kantor BPP GBI, Graha Bethel, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 65, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, memberikan apresiasi atas kinerja BPD Bekasi GBI.
“Tentu kita senang dengan apa yang dilakukan dengan BPD Bekasi, khususnya dan juga banyak program-program, bukan hanya kantor yang baru. Juga ada upaya kesehatan dan lainnya. Memang seharusnya organisasi mestinya bertumbuh,” tutur Ketua BPP GBI ini (10/02/2023).
Terkait pengadaan kantor, Pdt. Dr. Rubin Adi Abraham menyatakan bahwa BPD Bekasi menjadi yang pertama memberikan respon siap menerima program yang disodorkan BPP kepada seluruh BPD.
“Pengadaan kantor itu adalah salah satu program pusat yang kami dorong ke seluruh BPD. Jadi memang kita memberikan donasi 500 juta untuk setiap BPD yang mengadakan kantor. Dan BPD Bekasi, ketika program ini dilakukan untuk donasi dari BPP, yang merespon pertama adalah Bekasi,” tuturnya mengapresiasi.
“Ya, kita bersyukur, (BPD Bekasi-red) itu kan dari Jawa Barat dan respon yang diberikan sangat bagus. Dan kantor sudah ada dan digunakan dalam berbagai kegiatan,” tuturnya lagi.